Kembali Lagi

 


Hai kembali dengan aku yang sudah hampir dua tahun tidak melanjutkan blog ini atau menulis. Ada beberapa hal yang tidak bisa aku ceritakan. Mungkin akan tertuang kembali di dalam tulisan. Jujur, aku tidak ingin lagi melanjutkan menulis blog ini. Aku yang didik untuk menjadi dewasa sebelum waktunya membuat diriku tidak percaya diri dan dijadikan lelucon bagi orang sekitar. Dan aku tidak segaja melihat folder tulisan ini yang dimana aku harus bangkit untuk melanjutkannya. Mungkin memang tidak trending, tapi aku harus tetap menulis untuk bertahan dengan diriku sendiri. 

Bagi kamu yang setia membaca, aku meminta maaf karena sudah menunggu. Bagi kamu yang tidak menyukainya, aku juga tetap minta maaf. Aku hanya manusia biasa yang tidak sesempurna yang terlihat di media sosial.


Selamat membaca.~


 Kembali lagi pada tahun 2021

Diawal tahun seharusnya kita bahagia, malah mendapatkan duka mendalam lagi. Tidak aku seorang saja, kesedihan yang terjadi skala nasional. Dari pesawat jatuh, banjir, tanah longsor dan bahkan gempa bumi. Cobaan dan becanda alam yang tidak bisa dikendalikan. Diterjang secara berturut-turut. Marah, kesal, sedih dan kasihan selalu ada melihat Negaraku. Dari hal seperti ini, semua lupa akan perpecahan. Yang bersama-sama membantu saudara kita yang terkena musibah.

Tragedi yang paling mengerikan bagi aku adalah pesawat jatuh itu. Karena pesawat tersebut adalah saudara kami dikota sama. Dosen dan keluarganya juga ikut turut menjadi korban. Beliau tidak pernah mengajar di prodi saya, akan tetapi aku merasakan kesedihan dan jurusan kami juga turut berduka. Selama seminggu kami tidak tatap muka, selama seminggu kami menunggu kabar, selama seminggu kami terus berharap dan berdoa. Dan untuk selamanya kami ikhlas akan kepergiannya. Begitu mendalam, sampai kampus pun memberikan kalimat "belasungkawa untuk dosen dan para korban".

Aku berfikir sejenak bahwa seseorang pernah menuliskan seperti ini. "Kita tidak bisa mengendalikan semua orang. Tidak bisa mengendalikan semua keadaan. Kita cuma bisa mengendalikan diri kita sendiri, pikiran kita tentang orang lain. Mengendalikan pandangan kita tentang apa yang kita pikir salah dan yang menurut kita tidak sesuai dengan harapan". Tempat istirahat kita itu di Surga. Dunia itu tempatnya berjuang dan bekerja keras. Maka dari itu, jangan putus asa menjalankan kehidupan. Bangkitlah bersama-sama orang yang juga menjalankan kehidupan, sampai Tuhan berkehendak untuk menjemputmu.

Tuhan menciptakan makhluknya dengan sempurna. Hanya saja Tuhan mempunyai begitu banyak rencana yang tidak terduga. Bukan tentang kesempurnaan yang dimiliki, tetapi tentang bagaimana cara bersabar setulus hati. Orangtua berjuang dengan cintanya dan manusia lain hanya menjatuhkan tanpa memandang perasaan yang telah berjuang. Tuhan yang membuat rencana itu dan percayalah bahwa Tuhan akan menggantikannya ditempat yang lebih baik, bahkan Tuhan mencintaimu dan orang-orang yang berjuang demi dirimu. Jangan patah semangat, tutup telinga. Itu hanya pendapat manusia yang tidak ingin kita bahagia!. Kamu berhak bahagia!.

"I'm the only one you insult, my mother don't"

Sama seperti lautan. 

Laut begitu luas dan indah. Sama seperti kehidupan yang begitu luas dan indah. Aku tidak bisa memaksakan seseorang untuk tetap disamping atau tetap tinggal. Dan aku tidak berhak untuk mengubah kehidupan seseorang.


Sama seperti lautan.

Laut begitu luas dan sangat indah. Begitulah setiap perjalanan kehidupan seseorang. Aku tau, semua layak mendapatkan kebahagiannya. Setiap orang berhak memiliki cerita dan pengalaman masing-masing. Agar bisa tetap bertahan dalam situasi atau keadaan. Agar bisa belajar dari pengalaman sendiri.

Jujur aku sungguh egois dan masih tetap banyak untuk belajar dari keegoisan. Aku tidak cukup sabar dan ikhlas melihat orang yang aku pedulikan selama sisa hidup atau bertemu dengan diriku. Bahagia bersama orang lain. Mau itu teman perempuan dan mau itu teman laki-laki. Tidak ikhlas melihat mereka bertemu dengan orang yang baru. Yang lebih asik, lebih seru bahkan lebih menjadi sekedar teman. Memikirkan sesuatu yang tidak enak dengan orang lain, sampai tidak enak hati untuk berkomunikasi.  Mungkin, sendirian dan kesepian adalah dua hal yang terasa menakutkan bagiku saat ini.


Sama seperti lautan.

Laut begitu luas dan sangat indah. Tempat ternyaman seperti laut yang menjadi tempat aman untuk bercerita, yang bisa mendengarkan tanpa memahami, yang bisa memberi masukan tanpa merendahkan. Karena sikap aku di dasarkan bagaimana cara memperlakukannya. Jangan di cari, dia selalu ada disisimu.

Teruntuk aku yang suka memendam, teruntuk aku yang menangis didalam sepi, teruntuk aku yang tak bisa mengebu-ngebu dan teruntuk aku yang selalu berusaha untuk tersenyum.

Terimakasih sudah kuat sampai saat ini.

Terimakasih pilu membiru akhirnya aku bisa meluapkan segalanya, dalam bentuk tangis.

Terimakasih telah menjadi ekspresi jiwa bagi orang-orang yang lebih memilih memendam rasa sakit. 

Bercerita memang lega ketika ada yang mendengarkan, tapi setelah teman satu persatu sudah punya kesibukkannya kemana kita harus bercerita?


Sama seperti lautan.

Laut yang menuntut kita lebih ikhlas dan lebih belajar untuk tidak malu terhadap Tuhan sendiri. Apapun terjadi cerita Tuhan lebih indah dan lebih menarik untuk dijalankan secara ikhlas. Manusia? ya hanya seperti ombak pada lautan. Ada dua tipe manusia. Manusia yg sudah diberikan kesempurnaan, tetapi ia ingin lebih sempurna lagi dan lupa ada manusia yg memiliki kekurangan, tetapi ia belajar cara berjuang untuk kehidupannya agar diterima oleh manusia lainnya. Tetap semangat untuk bersyukur dan bersabar setiap detiknya.

“Yaa Allah. Tuhanku…

Anugerahkanlah hari-hari yg tenang kepada kami, agar kami selalu penuh menyebarkan kebaikan dan mendapatkan keberkahan setiap langkah.”



Hai bingung ya kenapa ceritanya pendek dan sedikit?
Sama aku juga bingung.
Bingung untuk mengingat dan bingung caranya menulis kembali. Seperti aku sudah lelah dikehidupan ini. Maaf ya.

Oh iya, aku akan selalu berusaha kembali menulis lagi dan mencari ide untuk lebih bagus dalam kalian membacanya. Untuk sementara hari, minggu, bulan atau tahun lagi aku akan rehat sebentar. Kali ini aku memberikan kabar ya tidak hilang seperti yang berlalu. Hehehe...

Aku sedang hampa, bosan, putus asa, dkk. Aku juga tidak tau. Ini sudah pada tahun 2023, yang dimana banyak cerita yang ingin aku sampaikan pada hari-hari yang aku lalui. Ternyata masih sama saja perasaan yang terlalu sibuk melampiaskan ke yang lain. Aku pasti bodoh tidak melampiaskannya pada tulisanku sendiri. Mungkin aku terlalu keras untuk bisa mencari kebahagiaan yang seutuhnya dikehidupan yang sebenarnya. Hehehe maaf ya ternyata aku baru sadar bahwa tidak ada gunanya juga.

Terima kasih cukup sampai disini dulu ya.
See you~






Comments