Sudah Sama-sama Berumur.


Kita sudah sama-sama berumur, tetapi belum sama-sama dewasa. Dewasa dalam artian bisa memilih yang baik dan buruknya, yang mana tidak menyakiti maupun tersakiti. Kita sama-sama berumur, tapi masih belum bisa pintar dalam memilih keputusan.

Semua keputusan itu baik, akan tetapi kita saja yang belum mampu untuk memecahkan resiko ketika mengambil tindakannya. Menyakiti seseorang adalah hobi kalian dan merasa tersakiti adalah hobi kita sendiri.

Aku adalah orang yang gampang marah dan kasar dalam bertindak. Aku juga sama seperti kalian yang sudah berumur, tapi belum sama-sama dewasa. Aku gampang sekali disakiti seseorang, sampai penghinaan itu terjadi di kehidupanku.

Dan sampai aku terbawa depresi. Entah sampai kapan depresi itu tidak diperiksa oleh orang lain. Tapi aku cukup kuat merasakannya, bahwa orang-orangpun tidak percaya akan hal itu. Termasuk orang terdekatku.

Aku sudah muak mengambil keputusan buruk yang aku jalani. Aku sudah muak membahagiakan orang lain. Dan aku sudah muak mengalami kesepian, tiap kali aku di keramaian maupun menyendiri dipojokkan.

Apa salahnya?
Kita hanya berusaha menjadi dewasa, tetapi kalian malah yang mempersulitnya.
Ada apa?
Ada apa dipikiran dan lontaran kalian?
Itu sangat tidak manusiawi dalam kebahagiaan individu.

Itu namanya egoisme dalam tertawa atas penghinaan. Kita puas menertawakan seseorang, tapi kita tidak pernah sadar bahwa kita belum dewasa. Boleh bahagia, boleh merasakan tertawa lepas. Tapi dengan cara yang dewasa!.

Seperti mengingat hal-hal yang terhibur oleh menerimanya. Menghibur seseorang tidak di dasari penghinaannya, karena bercanda juga ada batasannya. Sebab ada batasannya itulah yang membuat kita tidak sadar bahwa itu akan membuat orang lain menangis dalam diamnya.

Terkadang kalian harus menjadi seperti arus yang tenang. Mengalir, memasrahkan segalanya. Tanpa melawan, tanpa berusaha mengendalikan. Biarkan kenyataan menuntunmu pada damainya sebuah penerimaan.

Aku adalah salah satu korbannya. Aku tidak marah kepada kalian, aku sangat marah ketika kalian menghina kehidupanku. Aku tidak marah kalian memutarkan fakta atas kepribadianku, aku sangat marah ketika kalian menghina orang tuaku!. Itu saja cukup sederhana.

Aku adalah orang yang juga suka bercanda dan membuat orang lain bahagia. Tapi aku mengerti arti dari *bercanda ada batasannya* dan itupun aku menerapkannya. Aku tidak mau menyakiti orang lain, biarlah orang lain menyakitiku. Mungkin kalian juga disakiti oleh orang lain. Makanya kalian melampiaskannya ke kita.

Berbuat baik emang perlu, tapi bukan berarti kalo kalian baik kesemua orang, semua orang juga baik sama kalian.
Karena yang nggak suka pasti ada
Dan orang bisa ngebenci tiba-tiba.

Menurut aku, ketika aku baik oranglain akan memperlakukanmu baik, tapi tak selamanya kebaikan dibalas dengan kebaikan. Langit memang luas, hal yang kalian lakukan kebaikan atau kesalahan akan kembali pada dirimu.

"Kata-kata memotong lebih dalam dari pisau. Sebuah pisau dapat dicabut, kata-kata dan merasakannya.
Jangan katakan maaf dan kemudian lakukan lagi."

Apakah aku, kita dan kalian sudah sama-sama dewasa dalam hal sepele ini?.Atau,
Apakah aku, kita dan kalian hanya sudah berumur tapi belom bisa menerima keadaan? Dan atau,
Apakah aku, kita dan kalian hanya sudah sama-sama tau akan hal sepele ini, tetapi masih saja dengan pendiriannya?.

Karena semakin dewasa lingkaran pertemanan akan semakin kecil, maka salah satu skill yang penting dimiliki adalah kemampuan untuk tetap bisa menikmati hidup walaupun sedang sendirian.

Ketahuilah akan ada banyak teman yang hanya datang disaat membutuhkan bukan membantu disaat sedang kesulitan. Kita sudah berumur, tetapi belum sama-sama dewasa.

Jangan selalu memberi kesimpulan bahwa kalian sudah dewasa. Tanamkan saja dalam diri dan kehidupan kalian bahwa kalian adalah orang yang akan sanggup menerima resiko baik atau buruknya apapun itu. Dan saat itulah ada pelangi yang belum nampak di mata kalian walaupun ada usahanya untuk mewujudkannya.

Ayolah, aku mengajak kalian untuk melakukan tindakkan yang tidak seperti anak-anak lagi. Muka dua, egoisme, keras kepala dan lain-lain. Itu tidaklah ngetrending lagi, sekarang yang paling ngetrending adalah berjuang, bahagia, berkumpul dan berbuat baik bersama-sama.

Heiii.....
Kurangi menghakimi kehidupan manusia. Semata-mata kehidupan kitalah yang sempurna di muka bumi. Ingatlah, tidak selalu berada di atas seperti awan. Hanya kita saja yang lupa mengingat bahwa pasti selalu berakhir kehidupan selalu berada di bawah tanah.

Dan kurangi menyakiti orang lain, boleh membahagiakannya dengan cara santuyy jangan ngegass. Karena hati orang itu beda-beda, walaupun rambut sama-sama hitam. Jangan juga mengecewakannya, sampai mereka tidak percayai kita lagi.
Semua itu akan terbentuk.

Agar ketulusan itu selalu abadi, tidak hanya sementara saja. Dan menjatuhkan orang lain tidak membuatmu terangkat, malah membuatmu terlihat lebih hina.
Diomongin orang tidak membuatmu jadi terhina, Ngomongin orang tidak membuatmu jadi mulia.

Mungkin aneh kalau aku terus mendoakan kebahagiaan kalian meskipun bukan aku yang membuat kalian bahagia.
Semua omong kosong membuatku lebih kuat.

Bersama seseorang yang bangga memiliki kamu!.

Karena kita sudah sama-sama berumur.
Sekian terima kasih~


Comments

Popular posts from this blog

Kembali Lagi