Sebatas Dunia
Akhir-akhir ini aku banyak kehilangan ide menulis. Awal aku hobi nulis, karena aku bukan tipe orang yang suka menceritakan. Menjadi pendengar yang baik tetapi jarang memberi saran. Kadang suasana hati seseorang itu berbeda. Aku juga tidak tau apa yang ada di hati mereka dan pikiran mereka.
Apa mereka bisa menerimanya, ataupun mereka menolaknya? itu sudah biasa bagi aku. Tapi sih yang selama ini teman-temanku menceritakan dan meminta diberikan saran. Mereka kebanyakkan menolaknya. Udah kebal dunggg makanya aku paling malas membuka mulut. Hmmm.
Aku selalu menjaga perasaan orang, nggak mungkinkan aku diam terus-menerus ketika ada yang salah ataupun melenceng dari jalan mereka.
Pastinya aku akan membuka mulutku untuk berbicara. Sebelum mulutku mengeluarkan bunyi. Perasaan aku mulai bekerja duluan dibandingkan pikiran aku. Tidak sedikit pun yang menghargai perasaan orang. Aku adalah orang yang paling menjaga itu. Tidak apa-apa untuk diriku. Memang menyakitkan tetapi itu semua tidak bisa untuk di lawan. Bagiku perasaan orang harus di hargai.
Makanya jangan heran ya kalo pikiran sendiri jarang aku gunain. Ehh, tapi nggak semudah itu loh. Pasti ada masanya pikiran ini menjadi kepikiran terus-menerus. Dan itu sangat menyakitkan setiap mau 'bodoamat' gitu. Pernah merasakannya? aku sih setiap saat. Berasa terbebani gitu loh, pura-pura cuek eh tau-taunya kepikiran. Hal sepele jadi kepikiran panjang.
Aku heran kenapa orang lain bisa secuek itu ya. Padahal aku juga cuek sih.
Apa yang salah dengan perasaan sekarang ini. Menyakitkan, ingin marah tetapi aku tidak tau apa yang salah. Pikiran dan hatiku kacau. Terlalu banyak menjaga perasaan orang lain, sampai kapan aku harus begini? sampai kapan aku harus perduli dengan orang yang salah?. Aku tidak ingin di mengerti, tapi aku hanya ingin di hargai kepedulian itu.
Setidaknya aku tidak terlalu bodoh mempercayai kalimat manis dari manusia. Aku bukan orang yang gampang percaya. Tetapi tidak selamanya aku tidak percaya, kadang suasana mengalahkan itu semua. Ternyata tidak hanya lelaki saja yang banyak berbicara manis. Di semua kalangan sama saja!
"Berkumpulah dengan orang-orang yang tepat. Jika kamu berkumpul dengan orang yang negativ, maka jangan berharap mendapatkan hasil yang positif."
Hidup tidak selalu mendengarkan apa kata orang lain dan hidup tidak selalu dengan orang yang sama. Banyak manusia yang ada di bumi. Banyak juga manusia yang berbeda sifat, tetapi tidak merubah karakter dasarnya.
Hidup juga adalah semua tentang bisa bangkit kembali. Tidak masalah berapa banyak kemunduran yang aku miliki, atau berapa banyak kesalahan yang aku buat. Yang penting adalah aku kembali lebih keras, lebih baik, dan lebih kuat.
Orang yang berhasil bahagia adalah orang yang berhasil menerima kenyataan, bukan menyalahkan kenyataan. Why??? aku selalu menyalahkan kenyataan. Aku tidak tau kenapa aku bisa menyalahkan kenyataan. Mungkin aku kurang bahagia, atau mungkin aku selalu berbohong pada diri sendiri bahwa aku bahagia? Yasudahlah.
Aku tak tau perasaan sendiri campur aduk dan egois aku makin meledak.
Tapi tidak untuk selamanya. Satu hari atau dua hari sudah mereda. Aku ingat dari kata Albert Einstein; Weak people revenge. Strong people forgive. Intelligent people ignore. Aku tak ingin jadi orang yang lemah yang selalu balas dendam.
Waktu untuk diri dan dunia sangatlah sedikit. Banyak orang disekeliling diriku ini yang telah melangkah lebih jauh.
Dan mereka tidak perdulikan perkataan orang yang menjatuhkannya. Melihat sekeliling aku banyak yang sukses. Aku iri dan aku juga harus lebih sukses lagi daripada mereka.
Bener nggak?. Setiap kebaikkan selalu di pandang kesalahan. Itulah manusia. Aku sudah paham dengan keadaannya. Udah lelah berfikir, kenapa manusia seperti itu ya?.
Setidaknya kalau belum bisa memberikan manfaat buat orang lain, minimal kau tak membebani orang lain dan tidak tergantung dengan orang lain.
Kemandirian adalah akar dari segala kesuksesan. Biasanya itu orang yang bicara terlalu banyak jarang memenuhi semua perkataannya dengan tindakan. Orang bijak selalu waspada supaya perkataannya tidak melebihi tindakannya. Dari pepatah bilang 'Tong Kosong, Nyaring Bunyinya.'
"Be patient with gracious patience. [Quran 70:5]."
Kata orang jika orang yang suka menulis biasanya adalah orang aktivis. Tetapi aku kok tidak merasakannya ya. Mungkin itu hanya beberapa orang saja. Pola-pola pikir aktivis itu sangat berbeda dan bisa membagi waktu. Lah aku? masih mikir pakai perasaan, gimana mau jadi aktivis.
Banyak aktivis mencari keuntungan ketimbang mencari perubahan.
Janganlah menjadi aktivis yg mencari keuntungan. Nggak ada manfaatnya juga kok. Keuntungan itu dari diri sendiri. Kalo banyak kebaikkan bakalam banyak keuntungan. Eh iya nggak???.
Masa muda, masa dimana banyak kegagalan yang ada. Jangan sampai sudah tua punya kegagalan.
Dari kegagalan aku banyak belajar arti dari pantang menyerah dan semangat membara. Harus semangat belajar ketika muda. Jangan mau kalah dengan kesuksesan orang lain dan bersaing secara sehat!. Biarkan saja hinaan yang di luar sana. Jangan kau pikirkan, hidupmu tidak di tentukan oleh hinaan mereka.
"Allah akan mengangkat kamu ketika kamu jatuh. Dia akan membuat Anda kuat ketika Anda lemah. Dia akan memandu jalan Anda saat Anda tersesat."
Aku sedang kuliah. Bagiku kuliah tempat yang baru. Sekarang nggak ada lagi dengar kalimat masuk barengan dan lulus juga harus barengan. Semua sudah pada dirinya sendiri. Perlahan-lahan, sudah mulai merasakan. Mengejar cita-citanya masing-masing. Dan terkadang rindu juga akan masa-masa sekolah dulu.
Satu persatu sahabatku meninggalkan diriku demi sebuah cita-cita, impian mereka bahkan cintanya sendiri. Tetapi aku akan menunggu mereka kembali pulang. Tidak apa-apa, aku juga harus maju demi mereka yang akan pulang. Merasa kehilangan dan kesepian disaat ingin menceritakan sesuatu.
Tapi tidak ada satu orangpun. Kadang lebih milih mengalah dan diam, dari pada menjelaskan segalanya kepada orang yang tidak mau mengerti. Aku juga tidak bisa memaksa orang untuk tetap tinggal. Aku tidak ingin menghakimi kehidupan pribadi mereka. Mereka juga berhak mempunyai kehidupannya.
Hanya saja sekarang makin kelihatan mana temen yang cuma datang disaat butuh, dan mana temen yang emang sama-sama ada ketika saling butuh. Kelemahanku adalah punya jiwa yang nggak enakan teruntuk mereka temen yang seenaknya aja. Ngertikan gimana rasanya. Jujur itu baik, tapi kadang emang ada perasaan yang harus dijaga nggak semua bisa diungkapin.
Giliran butuh dicari. Giliran di butuhkan nggak peduli.
Hidup itu aneh kau bisa berubah dari menjadi orang asing, menjadi teman, menjadi lebih dari teman, menjadi orang asing yang praktis lagi. Semakin dewasa, semakin paham akan hal pertemanan.
Tiada yang lebih membahagiakan. Ketika jarang sekali bertemu dengan teman lama bahkan hingga tidak pernah sekali melihat mereka kembali.
Tetapi pada suatu hari, sebuah takdir.
Aku bertemu dengannya kembali. Rindu itu ada, kecewa juga pasti ada. Jarak apa lagi ya? jarak berasa tersiksa dengan kesepian.
Aku bertemu dengannya kembali. Rindu itu ada, kecewa juga pasti ada. Jarak apa lagi ya? jarak berasa tersiksa dengan kesepian.
Ketika bertatap muka dan bahagia bersama. Rasa kecewa seketika menghilang, rindu yang mendalam juga jadi terbalaskan. Rasa memaafkan itu pun jadi muncul adanya sebuah pertemuan.
Setelah pertemuan lalu adanya perpisahan. Datang lalu pergi yang meninggalkan bekas rindu kepada seseorang. Fase itu terus terjadi dan tidak bisa di hindarkan. Aneh.
Jujur saja. Aku seorang introvert yang tidak banyak berbicara atau bercerita kepada orang lain. Bergaul? masih perlu penyesuaian yang panjang. Entah kenapa kesepian ini selalu ada pada diriku.
Di sudut keramaian, bahkan keramaian membuat diri aku risih. Mau orang bilang sombong, cuek, jutek dan nggak perduli. Tapi tidak apa-apa. Kau jangan terlalu cepat menilai aku secara utuh. Bagaimanapun, kau melihat apa yang aku pilih untuk kau tunjukkan kepada semua orang. Hanya saja penilaian kau salah. Karena setiap orang yang menilai itu berbeda-beda.
Aku menerima penilaian mereka dan aku menolak penilaian mereka untuk menyebarkan nilai yang mereka lihat dariku ke semua orang.
Jangan selalu mendengarkan perkataan orang lain tentang kejelekkan diriku. Nilailah dari perspektif diriku dari kaunya sendiri. Perkataan orang lain mungkin akan ada yang salah, buktikanlah sendiri.
"Tak perlu menjelaskan tentang dirimu pada siapapun, karena yang mecintaimu tidak membutuhkan itu dan yang membencimu tidak akan mempercayai itu. [Ali bin Abi Talib RA]."
Aku bukan orang yang sama setiap hari. Ada saat-saat di mana aku banyak bicara, dan ada saatnya ketika aku benar-benar diam. Aku tidak berpikir aku bisa mendefinisikan diri aku sendiri. Aku juga perlu bantuan dari orang lain.
Aku bukan manusia yang sempurna. Tidak ada yang bisa merubah masa lalu, kecuali menjadikannya pelajaran.
Aku bukan manusia yang sempurna. Tidak ada yang bisa merubah masa lalu, kecuali menjadikannya pelajaran.
Intinya aku akan berbuat baik kepada kau. Aku tidak ingin ada musuh di sekeliling aku. Dunia ini sementara bray dan ada dunia yang bakalan kekal disana. Siapa tau aku bisa menolong dirimu di alam sana dan siapa tau kau bisa menolongku juga. Pastinya nggak ada yang bakalan tau kan.
"Berbuat baiklah, itu akan kembali kepada diri sendiri dengan cara yang tak terduga."
Aneh ya.
Aku yang berusaha mati-matian tetapi kau yang mendapatkan hasil maksimal. Kecewa sih dengan usaha yang sudah didasari dengan niat. Tapi kata Ibuku; kecewa hanya untuk orang-orang yang tidak melibatkan Allah dalam setiap urusannya. Tanpa Ibu mungkin aku sudah membenci Tuhanku sendiri. Astagfirullah. Aku ikhlas dengan setiap cobaan Ya Allah.
Aku yang berusaha mati-matian tetapi kau yang mendapatkan hasil maksimal. Kecewa sih dengan usaha yang sudah didasari dengan niat. Tapi kata Ibuku; kecewa hanya untuk orang-orang yang tidak melibatkan Allah dalam setiap urusannya. Tanpa Ibu mungkin aku sudah membenci Tuhanku sendiri. Astagfirullah. Aku ikhlas dengan setiap cobaan Ya Allah.
Mungkin ketika aku mendapatkan apa yang aku inginkan, itulah arahan Allah. Ketika aku tidak mendapatkan apa yang aku inginkan, itulah perlindungan Allah. Aku percaya itu semua. Dan mungkin aku kurang bersyukur atas nikmat-Mu. Aku selalu melihat dan ingin mengejar orang lain dan mungkin inilah hasilnya.
Jangan mengejar apa-apa yg tak seharusnya kau kejar, karena boleh jadi itu bakal menghancurkan diri kau sendiri, sadar atau tak sadar.
Jangan pernah meninggalkan sesuatu yang baik untuk menemukan sesuatu yang lebih baik, karena begitu kau menyadari kau memiliki yang terbaik, yang terbaik telah menemukan yang lebih baik.
Kurang bekerja keras dan kurang menjadi diriku sendiri. Jangan mengejar orang lain. Sekarang aku berusaha lagi di bawah dua prinsip ini, orang yang tepat akan menemukan jalan mereka ke dalam hidup sendiri. Bekerja keras dan menjadi diriku sendiri. Semangat!!!.
Aku tetap terus bergerak bersama Passionku.
Aku tetap terus bergerak bersama Passionku.
Passion adalah hal yg dapat membuatmu terus bergerak, walaupun orang-orang di luar sana tidak mendukung atau kau mengalami keterbatasan sumber daya. Jangan tinggalkan Sholat ya!. Tidak ada gunanya jika kau terus mengejar passion tetapi tidak Sholat beratus-ratus tahun hingga sukses terjadi. Sukses kau jadi tidak berguna.
"Kesibukan membuat seseorang terasa jauh. Padahal, terkadang sibuk adalah cara dia ingin lebih dekat denganmu, di hari nanti.
[Boy Chandra]."
Terkadang aku hanya perlu menjauhkan diri dari orang lain. Untuk sebuah ide dan renungan pribadi. Salam dari Sebatas Dunia cerita pribadi.
Thank you, next.~
๐ค❤️๐งก๐๐๐♥️๐
ReplyDelete