Perjalanan Dari Kegagalan
Kegagalan adalah hal yang manusiawi. Ada orang yang mampu melewati dan ada juga orang yang tidak mampu melewatinya. Belajar dari sebuah kegagalan yang tak mesti untuk bersedih didalamnya. Sebuah perjalanan dari kegagalan yang akan memulai kehidupan sebenarnya.
Salam dari Maba (Mahasiswa Baru).
Asekkkkkk......
Keluar dari zona nyaman, keluar dari masa labil dan keluar dari seorang siswa/i yang selama tujuh belas tahun berada di bangku pelajar. Kata orang 'wah jadi bakalan gak ada ocehan guru dan gak ada upacara bendera lagi' dan sekarang akan menjadi mahasiswa/i yang kelihatan sangat kecil tetapi sebenarnya susah untuk menembusnya.
Bersaing dengan seluruh pelajar se-Indonesia membuat diri ini menjadi il-fil untuk mendaftar di Perguruan Tinggi terfavorit. Bahkan diri ini tak tau yang mana favorit bagi diriku dan tak tau ke arah mana tujuan perguruan ataupun jurusan yang aku minati.
Tak punya bakat dan tak punya kepintaran hanya mengandalkan usaha dan doa saja. Bukan juga orang yang selalu beruntung. Hanya saja aku percaya bahwa ada keberuntungan yang tertunda di depan sana. Karena kita tidak tau apa yang akan terjadi di hari esok dan kedepannya.
Aku orangnya terlalu cuek, pada akhirnya cuekku membawa dampak buruk. Dampak buruk yang tidak ingin tau-menau akan hal Universitas di Indonesia. Yang aku tau hanya Universitas TanjungPura (UNTAN) yang ada di kotaku, tapi aku juga tak tau jurusan apa yang ada di UNTAN tersebut. Di kotaku yang terkenal hanya di UNTAN saja, yang lainnya aku tak tau.
Btw, bacanya jangan sampai disini aja ya. Ada cerita menarik nichhh. Hayolahhh.
Searching di google lah yang selalu jadi teman setia ketika gak tau sama sekali. Mau nanya orang yang pastinya malu dehh. Hadehhh aku sih gitu orangnya, wkwkwkwk. Setelah searching pemikiran aku jadi terbuka gitu. Udah tau mau ke arah mana dan tujuannya apa. Ternyata banyak juga Universitas yang bagus-bagus di luar pulau Kalimantan. Maaf ya aku kurang jauh wawasannya, kurang jauh juga mainnya. Ashyiappp!!
Ketika aku mau mendaftar Universitas Negeri ternyata ada banyak caranya dan jalurnya. Yang pertama ada jalur SNMPTN. SNMPTN ini yang lewat jalur rapot atau undangan gitu dan biasanya yang mendaftar lewat jalur ini adalah pihak sekolahnya langsung. Biasanya ini khusus untuk anak yang di atas rata-rata. Eittsss, enggak hanya anak yang di atas rata-rata aja. Contohnya aku aja nih yang enggak punya kepintaran bisa toh ikut SNMPTN, biarpun enggak lolos ke kampus pilihan aku. Uuhh sedihhh.
Aku di SNMPTN memilih Universitas Padjajaran (UNPAD) yang berada di pulau Jawa. Aku milih itu karna ingin sekali keluar daerah atau merantau gitu deh. Biar aku bisa mainnya agak jauh, hehehe. Enggakkk, bercanda gesss!.
Menurutku UNPAD itu banyak yang di gemari kalangan pelajar yang baru tamat dari SMA dan aku searching banyak banget jurusan yang bagus-bagus. Dan lulusannya pun banyak yang sudah jadi gitu (jadi.... an sama kamuuchhh), bhaakkkkss becanda gengssss.
Aku mengambil jurusan ilkom, di UNPAD terkenal banget dengan jurusan itu. Tapi yang banyak di ambil jurusan IPS sedangkan aku di jurusan IPA. Pastinya bimbang dan khawatirlah, tapi doa yang aku panjatkan tidak terputus-putus dari lidahku. Aku memilih ilkom karna aku jadi tertarik di bidang reporter gitu, yang bisa buat berita gitu. Ya gitu yang aku searching di google, pissss men.
Tapi Allah berkata lain takdirku tidak disitu. Aku di nyatakan TIDAK LULUS, sakit banget dengan tulisan kayak begitu, sakit juga di capslock kayak begitu. Ini lebih sakit ketimbang di putusin doiii. Weh weehhh enggak kokk tenang aja jombloku masih awet.
SNMPTN lama banget gengs pengumumannya, maka dari itu banyak yang mengharapkan SNMPTN tapi ujungnya cuman beberapa saja yang terima.
Ibarat gini aku suka dia, tapi dianya suka orang lain. Oranglain mencintai dia setengah hati, sedangkan aku mencintai dia setengah mati. Nyambung gak gengss? Yaudah iya gak nyambung, hm. Pembukaan SNMPTN udah dari awal semester dua. Dari pihak sekolah dulu yang mendatanya, baru deh kembali ke kita. Sampai pengumuman kelulusannya ketika selesai UN. Lama gak tuh? lamanya di gantunginnya kayak jemuran.
Yang kedua lewat jalur SBMPTN. Jalur SBMPTN itu yang jalur tes tertulis gitu. Tapi tahun aku ini agak ribet sebelum daftar SBMPTN, kita harus daftar ke tes UTBK nya dulu dan itu mengeluarkan biaya yang tak sedikit. Tes UTBK adalah tes tertulisnya, agar dapat nilai untuk mendaftar SBMPTN. Ya kalo enggak ikut tes UTBK nya, kita gak bisa daftar SBMPTN nya dungg.
Ada kejadian yang enggak ingin aku rasakan, seminggu aku sakit tipus setelah pulang dari perpisahan sekolah. Sakitku belum sembuh seminggu lebih, sampai aku tes UTBK. Di saat aku tes UTBK aku tidak sehat atau tidak fit. Aku udah bimbang mau ikut atau enggak, tapi kedua orangtuaku memaksakan untuk mengikuti tes tersebut. Aku tau orangtuaku juga memikirkan nasib anaknya kayak begimana dan aku tidak ingin kalah dengan penyakitku dan memutuskan untuk ikut tes.
Sampai disana aku menunggu dan masuk ke dalam ruangan berAC. Disitu aku mulai gelisah tak karuan demamku makin panas dan batukku terus saja meributkan banyak orang yang di dalamnya. Aku malu tapi aku harus tahan malu selama tiga jam, toh hanya tiga jam saja. Agar kedua orangtuaku tidak menyia-nyiakan pengeluarannya yang bakalan jadi selama-lamanya hangus. Satu-satunya dipikiranku tertuju kedua orangtuaku saja.
Setelah beberapa bulan nilai UTBK aku keluar. Hasilnya tentu tidak di harapkan diriku, jujur aku iri ketika teman-temanku memiliki hasil yang sangat baik dari pada diriku. Tapi aku juga tidak bisa memaksakan keadaan juga. Tidak juga ada penyesalan, karna itulah kemampuanku. Beberapa minggu kemudian SBMPTN akhirnya dibuka juga. Kali ini aku memilih Universitas TanjungPura yang berada di kotaku sendiri. Setelah mendaftar sekitar dua bulan hasil pengumuman SBMPTN.
Padahal disaat aku tes UTBK. Ada pembukaan Kedinasan juga. Tapi ketika aku daftar tahap pertama kedua orangtuaku melarang diriku. Mereka takut penyakitku belum sembuh dan stress mikirin ini-itu jadi makin parah (Amit-amittt yaallah) itu hanya kekhawatiran orangtua. Aku pasrah aja mengikuti perkataan orangtua. Niatku jadi tenggelam, mungkin di tahun selanjutnya akan aku coba.
Cussss
Dan sambil menunggu pengumuman SBMPTN, aku mencoba daftar di Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP) yang lewat jalur tes tertulis. Pendaftarannya pada tanggal 20Mei-16Juni. Lumayan agak lama pendaftarannya, tetapi pengumumannya lumayan cepat gitu. Tanggal 22Juni aku mulai mengikuti tes tertulisnya. Ada kejadian aneh yang biasa aku lakukan, aku hanya belajar di pagi harinya. Catatan aku ujiannya siang itupun masih aja terlambat. Kirain bakalan tepat waktu ternyata di jalan macet banget. Maapppp janji gak bakalan ngulangin lagi kok, lagi kumat aja ngaretnye.
Jangan tanya soal-soalnya. Soal UTBK dengan Polnep ini sangat beda jauh. Soal UTBK tingkatnya tinggi, kalo Polnep tingkatnya lumayan (lumayan susah juga) wadidawww!. Intinya kalo belajar sih mudah gitu. Aku belajar sedikit cuman soal matematikanya aja, yang lainnya enggak karna otakku hanya perlu di asah mtknya saja. Yapsss!
Setiap orang mempunyai skill masing-masing. Jangan selalu menghakimi.
Setelah seminggu pengumuman hasil di Polnep. Aku buka selalu tepat waktu, pukul 2:00 siang aku buka situsnya melihat namaku anddd aku tidak lulus lagi. Aku jadi cadangan (yah jadi cadangan di hati dia lagi) genggsss. Becanda kokkk. Aku cadangan di jurusan yang aku pilih, aku pun harus menunggu lagi di beberapa harinya. Hufftt, sakit woi enggak di beri kepastian. Di beberapa hari kemudian aku datang ke Polnep buat melihat kepastiannya. Dan alhamdulilah aku LULUS, siap deh antar berkas ke Polnep.
Seneng banget tapi aku juga masih khawatir dengan SBMPTNkuu, gimana nasibnya? bakalan lulus enggak ya? kalo lulus gimana dung? sayang dungg? Kalo enggak lulus juga gimana dung? yang udah diberi kepastian, tapi enggak diambilkan juga sayang??? Yaallah aku puseng. Akan tetapi pusingku tidak terlalu lama. Kedua orangtuaku sangat mendukung diriku di Polnep. walaupun aku di Polnep tidak mengelar Sarjana seperti ketiga saudaraku yang sudah terlebih dahulu mempunyainya, hanya aku saja yang tidak. Tapi aku tidak patah semangat.
Pikiranku selalu diselimuti kalimat ini; Yang penting mahasiswa. Dimanapun kau menuntut ilmu, di Perguruan Tinggi manapun ataupun di kampus manapun. Kau tetap Mahasiswa yang akan berhasil dan sukses!. Rezeki selanjutnya biarkan Allah yang mengaturnya, percayalah Allah tau mana yang baik untuk dirimu!.
Jangan mau jadi mahasiswa penggangguran. Yoshhhh, fightingggg!!!.
Sekian lama aku menunggu pengumuman SBMPTN akhirnya aku dinyatakan TIDAK LULUS DAPAT DICOBA KEMBALI DI TAHUN DEPAN. What??? Muka datar (tidak kaget biasa saja).
Ya Allah aku gagal lagi? ada apa dengan diriku? Ya Allah apakah ini ujian darimu agar aku bisa terus bersabar?? Pikiranku menjadi kemana-mana. Sedih banget, tapi aku tidak boleh terpendam dalam kesedihan ini. Allah sedang mengujinya. Aku hanya bisa berterima kasih, biarpun aku tidak lulus di kampus tersebut tetapi, Allah Maha baik memberikan diriku kemudahan ditempat lainnya.
Banyak banget teman-temanku gengsi untuk kuliah. Mereka ingin kampus yang favorite dan mereka ingin Sarjana agar memperbaiki dirinya sendiri. Hellowww, situ mau kuliah atau mau mencari ajang pencarian bakat ??? Memperbaiki diri sendiri itu tidak hanya di satu kampus saja. Banyak kok kampus yang bagus. Bukannya aku iri melihat kalian yang keterima di Perguruan Tinggi Impian. Entah kenapa iri aku menjadi sebuah kekesalan yang amat ingin meledak, sabar woi sabar.
Kuliah itu bukan ajang untuk memamerkan, yang harusnya di pamerkan itu HASIL selama menjadi mahasiswanya.
Pidibaiq pernah bilang seperti ini; Dulu, nama besar kampus disebabkan oleh karena kehebatan mahasiswanya. Sekarang, mahasiswa ingin hebat karena nama besar kampusnya. Dari situlah aku tak memikirkan mana kampus favorite dan yang mana kampus biasa. Semuanya itu sama saja. Asal kitanya sendiri bagaimana cara memperbesar nama kampus itu sendiri. Kampus bagus tidak menjamin kesuksesan!
Aku gagal masuk UNPAD dan UNTAN yang selama ini menjadi impian aku. Tapi tidak semua kegagalan itu terhenti di sampai disini saja. Mimpi bisa cari dimana saja, Mimpi bisa hilang juga dan mimpi juga bisa hidup kembali. Itu semua tergantung dirimu saja!. Bukan hanya satu pintu saja kesuksesan di masa depan. Banyak pintu dan carilah pintu lainnya. Fokuslah pada diri sendiri, jangan melihat terus-menerus kesuksesan oranglain. Buang waktu saja!
Kalau mau nangis, ya nangis aja sih. Nggak usah ditahan-tahan. Kegagalan itu emang bikin sedih. Luapkan saja sedihnya. Sampai perasaanmu lega kembali. [Boy Candra]
Alhamdulilah aku sangat bersyukur sudah keterima di Perguruan Tinggi. Akhir dari petualangan mendaftar menjadi Maba. Tapi aku tidak boleh lalai sedikitpun. Perjuangan aku tidak hanya sampai disini saja, kegagalanku tidak hanya sebatas ini saja. Di masa depan sana aku tidak mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.
Apakah akan gagal lagi atau Apakah akan berhasil ???. Aku tidak dapat menebaknya dan aku tidak dapat melihatnya.
Hanya sedikit berbagi kisah pengalamanku selama menunggu ajaran baru. Karna aku gabut di rumah, tak sengaja tertulis deh kisah ini. Sedikit berbagi juga tentang sebuah kegagalan. Banyak kegagalanku sebelumnya, tidak hanya tentang masuk Perguruan Tinggi. Ada banyak kegagalan selama aku masih menginjakkan kaki di muka bumi ini. Jadi, jangan patah semangat. Roda kehidupan itu selalu berputar jika kau mau berubah.
See you next.
Sampai disini dulu. Entar aku berbagi cerita lagi di judul selanjutnya.
Thank You.
Comments
Post a Comment